Refleksi Harlah IPNU-IPPNU 
(Wawancara Abah Tolkha)


1.     Harlah IPNU-IPPNU, bagaimana Anda melihat kiprah IPNU-IPPNU selama ini?

-         IPNU/IPPNU sebagai banom NU yang paling muda artinya sebagai wadah pangkaderan dikalangan muda NU. Keberadaannya sangat penting, karena sebagai wadah penggodogan calon pengurus NU di masa depan. 




-         Selama ini yang saya lihat kiprah IPNU-IPPNU sudah baik. Khususnya dalam pendampingan pelajar di sekolah-sekolah dan madrasah. Komisariat-komisariat sudah terbentuk begitupun PAC dan PR-nya.

2.     Apa saja yang harus dilakukan IPNU-IPPNU ke depan sesuai peran dan fungsinya?

-         Melihat realitas yang terjadi selama ini pengurus NU yang terkader sejak mulai menjadi anggota/pengurus IPNU/IPPNU dan seterusnya memiliki karakter yang khas, dibanding dengan pengurus NU yang bukan terlahir dari gerakan kader NU sendiri. Walaupun IPNU/IPPNU dan banom2 lainnya keberadaannya sebagai badan/lembaga yang memiliki otoritas tersendiri, semua memang mempunyai AD/ART sendiri termasuk IPNU/IPPNU kebradaannya sebagai banom bukan hanya bagaimana kiprahnya dalam mewarnai NU kedepan namun dalam berorganisasi etika harus menjadi prioritas bagi semua banom NU. IPNU/IPPNU harus mampu berinovasi membangun sinergitas dengan banom2 lainnya secara internal dan mampu membangun komunikasi dengan lembaga2 lainnya baik dengan internal kalangan NU juga dengan pihak2 lainnya sebagai partner dalam hubungannya dengan dunia luar, karena IPNU/IPPNU harus juga mampu membangun hubungan yang baik, guna merealisasikan program2nya dan sekaligus menajamkan naluri komunikasi dengan pihak2 diluar NU.



3.     IPNU-IPPNU punya keterbatasan baik materil maupun imateril untuk mengelola organisasi, sejauh ini lebih banyak berjalan sendiri tanpa control dan arahan yang massif. Apakah IPNU butuh support penuh dari PCNU, GP Ansor, atau lembaga lainnya? Dalam bentuk apa?

-       IPNU-IPPNU perlu mendapat perhatian khusus dari NU, sebab dipundak mereka terdapat tanggung jawab yang harus dipikul untuk mempertahankan ajaran ahlu sunnah waljama'ah, khususnya dikalangan Pelajar dan remaja. Ditangan mereka pula warna NU harus tetap menghijau, ditenga-tengah tantangan NU yang begitu kompleks.

-       Pesantren2 yang selama ini dianggap sebagai lumbung dalam mencetak kader2 NU tidak sampai menyentuh kalangan pelajar di luar pesantren itu sendiri, sehingga keberadaan IPNU/IPPNU dalam perannya menjadi sangat penting untuk mendapatkan perhatian khusus dari NU sebagai induk organisasi dan banom2 lainnya.

-       Sejauh ini saya pribadi dan PCNU sangat mensupport dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU. Kadang juga menasihati jika ada hal-hal yang dirasa kurang baik.

4.     Sejauh ini hasil kerjasama dengan LP Maarif sudah banyak sekolah yang mengganti bet OSIS dengan IPNU-IPPNU, tapi ternyata hanya beberapa saja, banyak yang tidak memasang, bagaimana menurut Anda?

-       Memang betul dulu pernah ada MoU antara IPNU –IPPNU dengan LP Ma’arif terkait pembentukan IPNU-IPPNU di sekolah atau madrasah dibawah naungan Ma’arif. Namun saya melihat belum begitu maksimal. Nyatanya masih banyak sekolah yang belum membentuk IPNU-IPPNU.
-       Ke depan ini akan dan harus menjadi perhatian khusus bagi PCNU, khususnya Ma’arif.


5.     Bagaimana seharusnya pola hubungan antara IPNU-IPPNU dengan sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan NU?

-       Sangat jelas hubungannya bahwa OSIS di sekolah-sekolah dibawah Ma’arif harus berbentuk IPNU-IPPNU. Ini penting karena akan menjadi cirri khas tersendiri. Meskipun mungkin diluar akan tetap bernama OSIS namun intinya adalah IPNU-IPPNU.

6.     Tahun ini tema harlah IPNU-IPPNU masih soal radikalisme atas nama agama, bagaimana pandangan Anda?

-         Bahwa tantangan NU kedepan itu sangat kompleks, salah satunya adalah diangkat dalam tema harlah IPNU/IPPNU kali ini, hal ini menjadi sangat penting karena gerakan radikalisme yang mengatas namakan agama bukan hanya merusak tatanan kita dalam berbangsa dan bernegara, namun gerakan itu sekaligus akan merusak tantanan dalam kita beragama.


7.     Peran apa yang harus dilakukan IPNU-IPPNU dalam partisipasinya membendung atau melemahkan ideology radikal di kalangan pelajar?

-         Dalam hal ini kita dituntut untuk lebih mampu mengidentifikasi beberapa kelompok radikalisme, karena saat ini ternyata kita dihadapkan oleh beberapa kelompok yang melakukan infeltrasi ideologi agama dalam mempengeruhi kalangan muda termasuk didalamnya kalangan pelajar. dianggap lahan yang sangat subur dalam melakukan orientasi keagamaan bagi kepenting kelompok yang sedang giat2nya melakukan gerakan politik transnasional,  Oleh karena itu IPNU/IPPNU sebagai garda paling bawah yang mampu menyentuh kalangan pelajar harus secara periodik harus melakukan pemahaman2 akan bahayanya gerakan itu secara masif dan terstruktur.


8.     Bagaimana pandangan Anda tentang kondisi pelajar saat ini? Apa saja masalah terkait pelajar?

-         Kaitannya dengan radikalisme sangat miris, karena masih banyak rohis-rohis di sekolah yang bercorak Islam puritan. Belum lagi persoalan taweuran antar pelajar, sex bebas, dan minuman keras. Apalagi sekrang muncul LGBT yang sudah menyasar kalangan pelajar.
-         Ini harus menjadi perhatian IPNU-IPPNU ke depan.


9.     Bagaimana cara IPNU-IPPNU masuk lebih dalam ke ruang-ruang strategis dalam kiprahnya di masyarakat?

-         Kader-kader IPNU-IPPNU harus terlibat aktif juga di desanya. Disamping aktif di IPNU-IPPNU harus aktif juga di Karang Taruna, atau di desa. PAC-PAC IPNU-IPPNU harus sinergi dengan pihak desa sehingga tujuannya sama membangun masyarakat.
-         Harus ada pembagian, mana yang nantinya berkiprah di masyarakat secara langsung, mana yang harus berkiprah di dunia politik, juga profesi lainnya. Sehingga kader-kader IPNU-IPPNU ada disemua lini dalam masyarakat.


10.         Apakah harapan Anda terhadap kiprah IPNU-IPPNU?

-         Sebagai banom NU dan kader yang baik tentunya dalam beroganisasi pengurus IPNU/IPPNU harus memiliki i'tikad dan niat yang lurus yakni berkhidmah dan melanjutkan perjuangan para ulama terdahulu, jauhkan dari kepentingan pribadi maupun eksistensi individu, karena ternyata ketika menyusun dan melaksanakan program kerja sering kali yang terjadi kita selalu menyelipkan dan bahkan mendahulukan kepentingan dan eksistensi pribadi.
-         Kepekaan terhadap kebijakan dari para pengurus NU juga menjadi bagian lain yang harus mampu kita implementasikannya, oleh karena itu koordinasi baik dengan NU sebagai induk organisasi juga dengan banom2 lainnya menjadi penting.
-         Kemudian agar kapasitas pengurus dan anggota bisa sesuai dengan yang diharapkan tentunya harus terus melakukan pengkaderan dan diskusi2 kajian ilmiah maupun bahsul masil diniyah, juga harus terus menerus melakukan explorasi dan exspansi secara terus menerus guna memperluas dan memperbanyak kader sehingga NU kedepan menjadi semakin kuat baik secara kualitas maupun kuantitas, dengan tidak melupakan identifikasi dan inventarisasi anggota sangat diperlukan, terus dan terus mengasah diri.
Labels:

Post a Comment

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.